Rabu, 21 November 2012

TREATMEN


Bagaimana kelembaban mempengaruhi lantai kayu Anda

Lantai Kayu merupakan produk alami yang dapat mengembang dan menyusut yang dipengaruhi beberapa unsur salah satunya adalah kelembaban. Meskipun kayu flooring sudah di produksi dan di ‘treatment’ sehingga benar benar sangat kering, kelembaban dari faktor luar dapat membuat kayu mengalami perubahan bentuk. Jika faktor luar itu sangat besar, perubahan ini dapat terlihat. Selama musim hujan dan lembab kayu akan mengembang. Selama cuaca kering, kayu akan menyusut. Gerakan musiman adalah normal untuk lantai kayu. Cara terbaik untuk mengurangi gerakan ini atau bahkan menghindari sepenuhnya, adalah menginstal alat kontrol kelembaban dan pastikan mereka berfungsi sebelum lantai dipasang.

Dalam waktu musim Hujan

Selama musim hujan yang lembab, dengan kelembaban dalam ruangan dapat naik hingga 90%. Kayu dapat menyerap kelembaban dari udara, dan karena itu, mengembang. Jika lantai kayu terkena variasi kelembaban yang extrim untuk beberapa hari, hal tersebut dapat menyebabkan cupping. berarti bahwa tepi papan lebih tinggi dari pusatnya. Hal ini juga dapat terjadi setelah air tumpah ke lantai dan diserap oleh kayu. Setelah cupping telah terjadi, dibutuhkan beberapa saat untuk kelembaban untuk kembali kembali normal. Hal ini sangat penting untuk memastikan sebelum instalasi bahwa tingkat kelembaban di tempat kerja adalah diperbolehkan dalam kisaran 45-65%. Dalam kasus ekstrim, jika kayu mengembang secara signifikan, papan masuk di bawah tekanan besar dari papan sebelah. Akibatnya, lantai kayu dapat kehilangan integritas struktural dan retak. Untuk mencegah cupping kelembaban dijaga untuk tidak melebihi dari 65%. Gunakanlah AC atau dehumidifier dikala musim hujan yang lembab.

Pada waktu musim Kemarau

Di musim kemarau, ketika kelembaban lebih kecil dari musim hujan, lantai kayu melepaskan kelembabannya juga, dan karena itu, dapat menyusut. Ketika itu terjadi, jarak tipis dapat muncul antara papan. Ini normal, dan pemilik rumah harus dipersiapkan untuk ini. Setelah mulai memasuki musim hujan dan ruangan mendapatkan kembali lingkungan kelembaban, sebagian besar jarak ini akan menutup. Untuk menghindari pemisahan ini disarankan untuk menambah kelembaban udara selama periode kering. Cara terbaik adalah dengan memasang alat humidifier atau humidifier bergerak di ruang dengan sirkulasi udara yang baik. Jika kelembaban tidak lebih rendah dari 45%, tidak ada pemisahan akan muncul sama sekali. Untuk menjaga kontrol permanen atas kelembaban di rumah, pasang meter kelembaban yang sederhana, sehingga Anda selalu dapat memonitor tingkat kelembaban di rumah Anda.

Cupping

Cupping adalah keadaan dimana kayu berubah bentuk pada permukaan lebarnya, dimana bagian tepi pada sisi lebar menjadi lebih naik dari pada bagian tengah, sehingga membentuk seperti mangkok/ perahu. Cupping ini 99% terjadi karena adanya air/kelembaban yang masuk kembali ke dalam serat kayu.
Jika Anda melihat cupping di lantai kayu solid Anda, pertama, cari dan hilangkan sumber air penyebab cupping itu. Hal ini dapat terjadi dikarenakan kebocoran pipa air,kebocoran dari jendela / pintu, tumpahan air, pembersihan lantai kayu dengan menggunakan air yang terlalu berlebih. Kayu yang cupping nya tidak terlalu parah biasanya dapat kembali ke bentuk semula setelah sumber air / sumber kelembabannya hilang. Lantai kayu dapat memperbaiki sendiri karena otomatis mengering dari waktu ke waktu. Jika cupping yang terjadi terlalu parah, lantai mungkin perlu diampelas dan refinished. Pastikan bahwa lantai telah benar-benar kering sebelum pengamplasan. Jika diampelas ketika kayu masih lembab/basah, sebelum kembali kadar air normal dan papan telah diratakan, mahkota/crowning (bagian tepi sisi lebar lebih rendah dari bagian tengah) mungkin terjadi.






  

1 komentar: